Rabu, 25 Juni 2008

Sifat dan ciri-ciri Istri Sholehah

Dilihat dari agamanya :

Dalam hadist yang ma'ruf : "nikahilah perempuan atas dasar 4 perkara yaitu hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya, dahulukanlah ( utamakanlah ) agamanya" bukhori dan muslim

Pertimbangkan atau dahulukanlah nikah dengan gadis atau perempuan seagama, memang benar dalam madhab imam syafi'I diperbolehkan seorang laki-laki menikahi perempuan ahlu kitab ( menganut agama yang ada sebelum adanya islam, dengan syarat2 nya), dan menurut imam ahmad agama nasrani dan yahudi yang ada di dunia ini adalah ahlu kitab. Tapi bukan kebalikannya yaitu laki-lakinya ahlu kitab dan perempuannya muslimah, dalam hal ini tidak ada yang memperbolehkan.

4 perkara diatas adalah pertimbangan memilih, trus bagaimana dengan perempuan yang akan memilih calon?, hendaknya juga sama halnya memperhatikan seorang laki-laki dari 4 hal di atas. Tapi yang paling terpenting adalah agamanya ( “Allah tidak melihat kamu sekalian dari wajah kamu tapi Allah melihat kamu sekalian dari ketaqwaan kamu,”al- hadist. “ingatlah bahwa kehidupan di dunia ini adalah perhiasan, termasuk istri dan anak-anak kamu” al-ayah), kemudian nasabnya ( dalam peribahasa “ buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, sangatlah penting sebuah nasab, maka dalam islam makruh menikah dengan seseorang yang tidak diketahui siapa bapaknya dan siapa keluarganya, terlebih lagi menikah dengan anak zina” seperti dijelaskan dalam surat an-nur, naudhubillah mindalik” berhati-hatilah ), kemudian hartanya ( karena sesungguhnya rizki kita akan ditambah dengan kita menikah dan rizki dari setiap makhluq telah ditentukan / dijatahklan oleh-Nya,)

Dilihat dari keperawanannya

Nabi pernah berkata kepada sayidina jabir bin abdillah RA “ apakah kamu menikah dengan perawan ataukah dengan janda?, kemudian sayidina jabir menjawab “janda”, kemudian nabi berkata “ semestinnya kamu menikah dengan perawan, bermain-mainlah dengannya dan dia juga bisa bermain-main denganmu”. Riwayat bukhori dan muslim

Yang dimaksud dengan janda disini adalah perempuan yang sudah hilang keperawananya baik itu secara halal ataupun tidak ( berzina, dipaksa, dan subhat misalnya). Dan yang dimaksud dengan bermain-main disini adalah Wallahu A'lam


Dilihat dari kasih sayangnya

Nabi pernah berkata " menikahlah kamu sekalian dengan perempuan yang menyayangimu dan perempuan yang dapat menghasilkan banyak keturunan buat kamu karena sesungguhnya itu akan dapat memperbanyak umat" riwayat al-hakim dan abu dawud

Pilihlah perempuan yang menyayangimu sehingga kamu akan dapat merasakan memiliki istri sholihah. Yang dengan ikhlas merawat dan menemani kamu karena rasa sayangnya yang sangat besar, dan rasa sayang yang dimaksud diatas bukan karena hal-hal lain , karena hartanya misalnya atau perkara2 dunia ( kedudukan misalnya) lainnya.

Dilihat dari mandul tidaknya

Dari mu'qil bin yasar berkata, datang laki-laki kepada Rosulullah dan dia berkata " sesungguhnya telah datang kepadaku seorang perempuan yang memilki nasab yang bagus dan cocok denganku tapi sayang dia tidak bisa memiliki anak, apakah aku harus menikah dengannya?, Rosulullah melarang, kemudian dia datang untuk yang kedua kalinya Rosulullah pun menjawab dengan hal yang sama yaitu melarangnya sampai ketiga kalinya, kemudian Rosulullah berkata menikahlah kamu dengan seseorang yang menyayangi kamu dan yang bisa memberikah banyak keturunan buat kamu karena sesungguhnya itu akan dapat memperbanyak umatku" riwayat imam nasa'i

Didalam hadist menggunakan " wawu" yang berarti mengumpulkan antara keduanya bukan memilih.


Dilihat dari besarnya mahar yang diminta

Dari abi salmah RA sesungguhnya dia telah bertanya kepada sayidatina aisyah RA atas sebuah sodaq ( mahar) yang diberikan nabi kepada beliau, beliau menjawab “ dua belas auqiyah dan satu nasy, dan dia bertanya padaku kamu tahu apa tu nasy?, sayidatina aisyah menjawab “ yaitu setengah auqiyah". Riwayat abu dawud

Keberkahan dari sang istri bisa menyebabkan atau menjadikan istri tersebut menjadi istri yang sholehah, dalam sebuah hadist ke 1187 didalam kitab faidhul qodir disebutkan :

" Paling mulianya dan berkahnya seorang perempuan adalah murah (ringan) dalam mahar ( mahar nikah / kebutuhan sehari-hari)"

2 buah riwayat, riwayat yang satu yang dimaksud dengan ringan adalah dalam mahar, dan riwayat yang lain ringan dalam kebutuhan sehari-hari, maksudnya tidak menuntut macam-macam kepada suaminya ketika menjalani rumah tangga.

bersambung...............

wal afu mingkum

M Gholib (rheca_yaman@yahoo.com) : dengan editan seperlunya. Silakan ditinjau bila ada kesalahan

Tidak ada komentar: